Definisi, Sifat/Karakteristik dan Ruang Lingkup Skripsi
A. Definisi Skripsi
Pada
proses pembelajaran di perguruan tinggi, skripsi merupakan tugas dan sentuhan
akhir pembinaan kompetensi setiap mahasiswa. Skripsi memiliki bobot enam SKS
dan wajib diprogramkan setiap mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Skripsi
merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan
dengan bidang keahliannya.
Skripsi
merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang dikerjakan mahasiswa menjelang akhir studi.
Skripsi merupakan hasil kegiatan penelitian mahasiswa strata satu yang
dilakukan dengan berbagai analisis keilmuan yang disesuaikan dengan disiplin
ilmu masing-masing. Jadi Skripsi adalah
karya tulis ilmiah mahasiswa dengan memenuhi kaidah keilmuan yang disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang Pendidikan
Program Sarjana Strata Satu (S-1). Skripsi diselenggarakan dengan bimbingan
dosen pembimbing skripsi yang direkomendasikan oleh jurusan dan ditetapkan di
fakultas.
B. Karakteristik Skripsi
Skripsi
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.
|
Aspek Permasalahan
|
|
a.
|
Identifikasi masalah dapat
didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian,
seminar, atau keadaan lapangan.
|
|
b.
|
Masalah yang dikaji dalam
Skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat penerapan ilmu.
|
|
2.
|
Aspek Kajian Pustaka
|
|
a.
|
Penulis Skripsi hanya
diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan
dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama.
|
|
b.
|
Pustaka yang dijadikan sumber
acuan dalam kajian pustaka pada Skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer
dan dapat juga menggunakan sumber sekunder. Sumber primer, seperti hasil-hasil penelitian dalam laporan
penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.
|
|
3.
|
Aspek Metodologi Penelitian
|
|
a.
|
Penulis Skripsi dituntut untuk
menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara
akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang valid.
|
|
b.
|
Dalam Skripsi, penyimpangan-penyimpangan
yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak harus dikemukakan.
|
|
c.
|
Asumsi-asumsi yang dikemukakan
dalam Skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan
keterbatasan keberlakuannya.
|
|
d.
|
Dalam penelitian
kuantitatif, Skripsi dapat mencakup satu variabel saja.
|
|
e.
|
Dalam penelitian kualitatif, Skripsi dapat ditulis berdasarkan studi
kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja.
|
|
4.
|
Aspek Hasil Penelitian
|
|
a.
|
Hasil penelitian yang dipaparkan
dalam kesimpulan Skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan.
|
|
b.
|
Pengajuan Saran pada bagian
akhir Skripsi tidak harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh
hasil penelitian.
|
|
c.
|
Hasil penelitian Skripsi yang
ditulis dalam bentuk artikel hendaknya diarahkan untuk dapat diterbitkan
dalam jurnal ilmiah yang bermutu.
|
|
5.
|
Aspek Kemandirian
|
|
Untuk Skripsi, persentase
karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada Tesis dan Disertasi. Misalnya,
untuk Disertasi kemandiriannya kira-kira 90%, sedangkan sisanya 10% merupakan
cerminan dari bantuan, bimbingan dan arahan para dosen pembimbing. Tesis,
kemandiriannya kira-kira 75%, sedangkan 25% cerminan bantuan dan arahan
pembimbing. Skripsi, kemandiriannya kira-kira 60%, sedangkan 40% cerminan
bantuan dan arahan pembimbing.
|
C. Kategori dan Ruang Lingkup
Skripsi
Ruang lingkup atau batasan penelitian yang dipakai sebagai acuan adalah semua kegiatan pencarian,
penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu kegiatan tertentu, untuk
mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan mendapatkan
pengertian baru dan meningkatkan ilmu dan teknologi. International Communication Association (ICA) mengembangkan bidang
riset komunikasi menjadi 18 spesialisasi (Hardjana, Jurnal ISKI, 1999: 15):
1.
Sistem Informasi (Informations Systems)
2.
Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)
3.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
4.
Komunikasi Organisasi (Organization Communication)
5.
Komunikasi Antar budaya/Pembangunan (Intercultural/Development Communication)
6.
Komunikasi Politik (Political Communication)
7.
Komunikasi
Instruksional/Pembangunan (Instructional/Developmental
Communication)
8.
Komunikasi Kesehatan (Health Communication)
9.
Filsafat Komunikasi (Philosophy of Communication)
10. Komunikasi dan Teknologi (Communication and Technology)
11. Komunikasi Populer (Popular Communication)
12. Kelompok Minat Public Relations (Public Relations Interest Group)
13. Kelompok Minat Komunikasi Visual (Visual Communication Interest Group)
14. Kajian Feminis (Feminist Scholarship)
15. Kelompok Minat Hukum dan Kebijakan Komunikasi (Communication Law and Policy Interest
Group)
16. Bahasa dan Interaksi Sosial (Language and Social Interaction)
17. Lembaga Pustaka Komunikasi (Council of Communication Libraries).
18. Kajian Gay, Lesbian & Biseksual (Gay, Lesbian & Bisexual Studies)
|
Pada pandangan Association for Education in Journalism and
Mass Communication (AEJM) membagi bidang spesialisasi riset komunikasi
sebagai berikut (Hardjana, Jurnal ISKI, 1999: 15-16):
|
Pembidangan di atas adalah
standar internasional, karena itu ruang lingkupnya sangat luas. Artinya,
skripsi yang dihasilkan harus termasuk dalam salah satu bidang yang sesuai
dengan program studi yang diambil.
No comments:
Post a Comment